Dua Bulan Pluto Dinamai Nix dan Hydra

•Juni 26, 2007 • Tinggalkan sebuah Komentar

Jakarta, Kamis

Dua bulan kembar baru Planet Pluto yang sebelumnya disebut S/2005 P1 dan S/2005 P2 mendapat nama resmi Nix dan Hydra dari Persatuan Astronomi Internasional (IAU). Nama tersebut merupakan usulan tim peneliti yang pertama kali mengidentifikasi keberadaannya dengan teleskop ruang angkasa Hubble pada Mei tahun lalu.

“Kami memiliki daftar nama yang banyak sekali dan menamainya adalah sesuatu yang menyenangkan,” kata salah satu anggota tim Andrew Steffl dari Southwest Research Institute di Boulder, Colorado, AS. Pengumuman nama resmi kedua objek yang mengorbit Pluto akan dilakukan Jumat (23/6).

Dalam mitologi Yunani, Pluto merupakan dewa akhirat dan Hydra adalah ular berkepala sembilan yang menjaga akhirat. Sedangkan, Nyx adalah dewi malam dan ibu dari Charon, pendayung perahu yang membawa orang yang mati ke akhirat. Charon dipakai sebagai nama bulan terbesar Pluto yang ditemukan pada 1978.

Karena nama Nyx juga dipakai untuk menamai sebuah asteroid, IAU memutuskan untuk membedakannya dengan penulisan yang sedikit berbeda agar tidak membingungkan. Nama Hydra juga dipakai konstelasi bintang berukuran besar dan hanya terlihat di musim semi meskipun tidak terlalu jelas.

Huruf depan keduanya, N dan H, juga menunjuk pada New Horizons, wahana baru Badan Antariksa AS (NASA), yang telah diluncurkan pada Januari 2006. Saat ini, wahana tersebut sedang dalam perjalanan ke Pluto yang diharapkan sampai pada 2015.

Meskipun telah ditetapkan sebagai planet kesembilan dalam sistem tata surya, keplanetan Pluto acap kali dipertanyakan. beberapa bulan ini, IAU akan menggelar diskusi intensif mengenai status Pluto. “Penamaan Hydra mungkin menguatkan alasan IAU untuk mempertahankan Pluto dalam jajaran planet,” kata Steffl.

Penamaan benda langit sangat penting artinya karena akan memudahkan orang mengenali objek kosmos. James Christy yang menemukan Charon sempat mengusulkan nama Persephone, pasangan Pluto dalam mitologi, sebagai nama salah satu bulan, tapi lagi-lagi nama tersebut telah dipakai untuk sebuah asteroid.

“Nama sangatlah penting artinya,” kata fisikawan antariksa Fran Bagenal dari Universitas Colorado. Jika galaksi-galaksi yang ada di jagat raya dinamai dengan nama orang, misalnya, dan bukan kode-kode nomor yang rumit, tentu banyak orang yang akan lebih tertarik mempelajari astronomi.

Sumber: Science
Penulis: Wah

sumber :www.kompaS.COM

hhmmm….

•Juni 13, 2007 • Tinggalkan sebuah Komentar

mencoba untuk mencari dan terus mencari….

yang punya sellulosa dan hemi sellulosa kirim ke sini

aku butuh banget…….

Hello world!

•Juni 12, 2007 • 1 Komentar

yah….masih dalam masa pencarian jati diri web